Simulator Pemecah Gelombang Tinggi – Indonesia mearupakan negara yang memiliki banyak pulau dan terletak pada jalur cincin api, yang merupakan sebuah pusat bertemunya lempeng tektonik aktif yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik.
Pengantar
Tsunami dan gelombang tinggi dapat di picu oleh bermacam-macam gangguan berskala besar terhadap air laut, misalnya gempa bumi, pergeseran lempeng, meletusnya gunung berapi di bawah laut, atau tumbukan benda langit.
Mitigasi bencana ( Disaster riks reduction) adalah segala upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana. Pada bencana tsunami terdapat berbagai cara yang dapat di lakukan dalam mitigasi bencana, salah satunya yaitu penanaman tanaman pemecah ombak pada tepian pantai untuk mengurangi resiko gelombang air karena tsunami yang datang menuju perairan dangkal dekat garis pantai kecepatannya akan berkurang dan panjang gelombangnya menurun, sedangkan tinggi gelombang secara signifikan akan meningkat.
Hutan mangrove, yang secara alamiah di jumpai di pantai-pantai daerah tropik, pada umumnya terbentuk oleh pepohonan halofit yaitu pohon-pohon yang dapat bertahan hidup pada kondisi tanah yang tergenang terus menerus dengan tingkat salinitas (kadar garam) yang tinggi seperti pohon bakau (Rhizophora mucronata), pohon tanjang (Bruguiera cylindrica), dan pohon nipah.
Upaya Antisipasi dan Penanggulangan
Pada umumnya saat ini penanaman tanaman pemecah ombak di Indonesia rata-rata masih menggunakan pohon mangrove serta disusun secara mendatar mengikuti bentuk tepian pantai. Penanaman dengan metode tersebut belum tentu menjadi metode yang efektif sebagai pemecah gelombang air laut saat tejadi gelombang tinggi atau bahkan tsunami.
Ada beberapa metode penanaman lain yang mungkin lebih efektif untuk dilakukan seperti disusun zig-zag, melengkung, dan sebagainya di banding dengan hanya disusun mengikuti garis tepian pantai. Sehingga, untuk membuktikan metode mana yang paling efektif dalam penyusunan tanaman pemecah ombak, perlu di adakan uji coba dengan menerapkan beberapa metode penyusunan tanaman pemecah ombak. Simulasi mitigasi bencana di lakukan sesuai skenario yang dibuat semirip mungkin dengan peristiwa gelombang tinggi atau tsunami yang terjadi. Simulasi mitigasi bencana penting dilakukan untuk menguji dan meningkatlan efektivitas elemen sistem. Lebih lanjut, simulasi mitigasi bencana juga di perlukan untuk penelitian dan edukasi bagi masyarakat daerah pesisir pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.
Inovasi Simulator Pemecah Gelombang Tinggi
Dari masalah di atas peneliti dari SMKN 1 Wonosari akan melakukan uji coba mengenai metode penyusunan tanaman pemecah ombak guna mencari metode mana yang lebih efektif untuk digunakan dalam upaya mengurangi resiko gelombang tinggi dan tsunami.
Lebih lanjut, peneliti tersebut akan membuat prototype simulator dan melakukan uji coba mengenai metode penyusunan tanaman pemecah ombak guna mencari metode mana yang lebih efektif untuk digunakan dalam upaya mengurangi resiko gelombang tinggi dan tsunami.
Peneliti menggunakan tiga metode penyusunan yaitu mendatar, zig-zag, dan melengkung dengan dua jenis tanaman yaitu tanaman bercabang dan tanaman tidak bercabang. Lebih lanjut, uji coba dilakukan dengan menyusun tanaman bercabang dan tidak bercabang sesuai dengan metode yang ditentukan.
Dengan adanya uji coba ini diharapkan metode penyusunan tanaman yang digunakan dapat lebih diperhatikan sehingga tujuan dari mitigasi bencana dapat terealisasikan dengan baik sehingga dapat mengurangi resiko bencana sesuai yang diharapkan.
Proses Pembuatan Simulator Pemecah Gelombang Tinggi
Alat
- Pembuatan Aquarium
- Penggaris
- Pemotong kaca
- Pembuatan Alat Pembentuk Gelombang
- Solder
- Aklirik
- Saklar
- IC NE 555
- Motor DC 12 V
- Potensio 5 kilo
- Dioda IN 4007
- 2 Dioda IN 4148
- Resistor 1 kilo
- Resistor 470
- Kaparitor 100NF
- Kapasitor 1NF
- Mosfet IRLZ 44Z
- PCB bolong-bolong
- Pembuatan Miniatur Rumah
- Cutter
- Penggaris
- Pembuatan Replika Daratan
- Cutter
- Penggaris
- Bor
- Gerinda
Bahan
- Pembuatan Aquarium
- Kaca
- Lem silogen
- Pembuatan Alat Pembentuk Gelombang
- Tenol
- Kabel
- Pembuatan Miniatur Rumah
- Double tape
- Styrofoam
- Paku
- Pembuatan Replika Daratan
- Bata putih
Desain / Rancang Bangun Alat
Keterangan :
- Komponen penggerak akrilik
- Miniatur rumah
- Akrilik sebagai pembentuk gelombang
- Replika daratan
- Miniatur pohon
Langkah Pembuatan
Adapun langkah-langkah dalam pembuatan alat ini pertama, pembuatan desain Simulation Disaster Risk Reducation dan kerangka mesin yang akan di gunakan sebagai pembentuk gelombang. Kedua, pembuatan kerangka aquarium, adapun dalam pembuatan kerangka aquarium tersebut melewati beberapa tahapan antara lain persiapan bahan dan alat pembuatan aquarium, selanjutnya di lakukan pemotongan kaca, apabila dalam pemotongan kaca telah selesai di lakukan tahap selanjutnya adalah merangkai satu kesatuan kerangka kaca tersebut menjadi aquarium,
Lebih lanjut ketiga, mesin penggerak, dalam pembuatan mesin penggerak di awali dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan di gunakan, kemudian rangkai semua komponen yang ada menggunakan solder dan tenol. Keempat, membuat miniatur rumah, siapkan alat dan bahan lalu bentuk styrofoam menjadi bentuk persegi dan segitiga, selanjutnya satukan bagian yang telah di buat menggunakan double tape. Kelima, pembuatan replika daratan, siapkan alat dan bahan lalu bentuk bata putih dan styrofoam sesuai ukuran aquarium, masukkan potongan styrofoam kedalam aquarium, kemudian letakkan bata putih di atasnya.
Cara Kerja Alat
- Saat alat penggerak di sambungkan pada stop kontak, setelah itu konektor antara motor penggerak dan akrilik akan bergerak memutar yang nantinya membuat akrilik bergerak maju mundur dan menghasilkan gelombang. Sehingga, kecetapan gelombang dapat di atur sesuai besarnya gelombang yang di inginkan
- Selanjutnya gelombang akan hantam pohon, pada cara kerja ini dapat di lihat penyusunan dan jenis tanaman apa yang lebih efektif pada detik keberapa rumah di balik tanaman akan hanyut atau tidak hanyut sama sekali.
Proses Pembuatan Simulator Pemecah Gelombang Tinggi
Proses Uji Coba Simulator Pemecah Gelombang Tinggi
Simulai Pertama setelah di lakukan uji coba, di peroleh:
Kelebihan :Terlihat lebih rapi dan tidak membutuhkan banyak tempat
Kekurangan : Tidak menahan kekuatan pada gelombang, rumah hanyut pada detik ke 3
Simulasi Kedua setelah di lakukan uji coba, di peroleh:
Kelebihan : Lebih menahan kekuatan gelombang
Kekurangan : Terlihat kurang rapi dan memerlukan lebih banyak tanaman agar dapat menjadi pemecah ombak
Simulasi Ketiga setelah di lakukan uji coba, di peroleh:
Kelebihan : Lebih menahan kekuatan gelombang
Kekurangan : Terlihat kurang rapi dan memerlukan lebih banyak tanaman agar dapat menjadi pemecah ombak
Simulasi Keempat setelah di lakukan uji coba, di peroleh:
Kelebihan : Lebih rapi di banding dengan peyusunan zig-zag.
Kekurangan : Tidak cukup untuk menahan kekuatan gelombang di banding penyusunan zig-zag
Jadi, berdasarkan uji coba yang telah di lakukan menanaman tanaman pemecah ombak dengan metode zig-zag dengan jenis tanaman bercabang lebih efektif untuk di gunakan tentu dengan meningkatkan tingkat kerapatan pohon yang di tanam.