Mental yang Tangguh Ditengah Krisis Jati Diri Pada Remaja

PENELITIAN

Krisis jati diri merupakan fenomena yang melanda banyak individu dalam era modern ini. Hal tersebut terjadi ketika seseorang mengalami kebingungan, keraguan, dan ketidakpastian mengenai identitas dan tujuan hidup mereka. Krisis tersebut erat juga kaitannya dengan Adversity Quotient (AQ) seseorang. Dalam kehidupan yang semakin kompleks dan serba cepat, tekanan dari lingkungan, perbandingan sosial, dan ekspektasi yang tinggi dapat memicu perasaan kehilangan dan ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Krisis jati diri juga seringkali berhubungan dengan perubahan besar dalam kehidupan seseorang, seperti transisi karier, hubungan, atau peran sosial.

Usia Remaja dan Krisis Jati Diri

Haditoro (2006) menyebutkan bahwa usia remaja berkisar antara 12-21 tahun dengan membagi dalam tiga fase, yaitu fase remaja awal (12-15 tahun), fase remaja pertengahan (15-18 tahun) dan fase remaja akhir (18-21 tahun).

Perubahan-perubahan yang terjadi dapat terlihat mulai dari perubahan fisik seperti postur tubuh, perubahan seksual seperti mulai tumbuh kumis dan jenggot pada laki-laki, perubahan payudara pada perempuan dll, kemampuan kognitif yang mulai berkembang dengan baik dan perubahan sosial emosionalnya. Untuk itu, dari awal remaja perlu sekali mencari tahu diri mereka dengan sangat baik agar proses kehidupannya masa remaja ini dapat berjalan dengan baik dan semestinya. Sehingga ketika remaja menemukan jati dirinya, maka akan terbentuk mental yang tangguh terhadap perubahan, kesulitan dan rintangan apapun yang sedang  menghadapinya.

Perkembangan yang seperti disebutkan tersebut termasuk dalam fase pubertas. Ibid (2018) menyebutkan Pubertas/puberty merupakan kematangan pada fisik tubuh seperti proporsi tubuh, berat badan dan tinggi badan yang mengalami perubahan serta kematangan fungsi seksual yang terjadi secara pesat terutama pada awal masa remaja. Fase pubertas ini muncul dan terjadi secara bertahan dan berangsur-angsur pada remaja sehingga tidak terjadi secara tiba-tiba

Masalah Remaja

Nyatanya, di era sekarang masih banyak remaja yang gagal dalam menjalankan masa remajanya ini. Kasus nyata yang berada di sekolah adalah banyak siswa yang tidak serius dalam mengikuti pembelajaran sehingga sering bolos sekolah demi kesenangan di luar sekolah, berbohong pada orangtua dan guru, mencuri barang-barang teman, dan lainnya. Bahkan lebih beratnya lagi banyak yang melakukan hal menyimpang seperti tawuran antar pelajar, minum-minuman keras, merokok, menggunakan narkoba, seks bebas, hamil di luar nikah, bahkan adanya kasus bunuh diri. Penyebab perilaku-perilaku menyimpang ini sangat beragam, mulai dari pengaruh teman, lingkungan sekitar, kurangnya pengawasan dan kasih sayang orangtua, putus cinta, permasalahan ekonomi dan banyak lagi. Penyebab ini bisa menjadikan remaja ini stres dan depresi sehingga memilih mengalihkan suasana hati dan pikiran ke perbuatan yang menyimpang.

Pentingnya Jati Diri

Santrock (2002) menyebutkan bahwa remaja mengalami perubahan fisik secara cepat, misalnya perubahan seksual seperti pada perempuan yaitu pembesaran buah dada dan perkembangan pinggang. Pada anak laki-laki tumbuhnya kumis, jenggot serta perubahan suara yang semakin dalam. Pada masa remaja, terjadi pula perubahan perkembangan mental. Perubahan yang sangat menonjol adalah capaian identitas diri, pemikiran semakin logis, idealis, dan semakin banyak waktu luang di luar keluarga.

Pada fase remaja sangat memerlukan jati diri atau identitas diri. Identas diri merupakan kesadaran akan diri sendiri bahwa mereka unik dan berbeda dengan orang lain. Keunikan tersebut menuntut remaja dalam fase mencari identitas diri harus mengetahui siapa dirinya, baik sekarang maupun di masa mendatang.

Erikson (Veronica dll, 2006) menyebutkan tugas perkembangan pada masa remaja yang terpenting untuk dapat terlalui adalah pembentukan identitasnya. Individu menjalani alternatif atau hal-hal yang berkaitan erat dengan setiap hubungan dengan kepribadiannya kemudian setelah mengarah kepada komitmen. Selain itu, identitas diri merupakan sintesis dari semua aspek konsep diri secara kesatuan utuh. Ia tidak mudah terpengaruh terhadap suatu hal, memiliki pendirian dan memahami peran yang ia lakukan. Sehingga akan muncul kemandirian pada individu tersebut serta mampu menguasai diri dengan baik.

Konsep diri dapat tergambarkan pada identitas tentang diri sendiri. Sebagian orang berpendapat bahwa pembentukan konsep diri ada pengaruhi dari orang tua dan lingkungan sekitar yang ada sehingga setiap ucapan bahkan juga perilaku yang mereka peroleh dari orang tua dan lingkungan dapat membentuk konsep diri seseorang (Saifuddin, 2022).

Untuk itu, proses mencari jati diri menjadi penting agar menciptakan mental-mental generasi muda yang tangguh dan kuat. Remaja sangat membutuhkan mental yang tangguh agar ketika mendapatkan masalah, mampu bersikap, dan berpikir agar tepat saat mengambil keputusan.

Pendapat yang Relevan

Singgih Gunarsa (Makhmudah, 2019) menjelaskan bahwa ada 2 faktor yang mempengaruhi pembentukan identitas. Yang pertama adalah identifikasi (meniru yang lebih mendalam). Yakni individu tersebut mengamati setiap tingkah laku, nilai, pendapat, dan juga norma dari setiap kepribadian kemudian menjadi itu kepribadiannya sendiri. Kedua adalah eksperimentasi, yakni percobaan yang seseorang lakukan pada peranan sosialnya sebelum menentukan peran yang akan mereka pilih untuk masa dewasa.

Proses pencarian identitas diri ini Sulesana (2016) sebut sebagai krisis identitas. Krisis identitas ini merupakan tahap untuk membuat keputusan terhadap permasalahan-permasalahan penting yang berkaitan dengan pertanyaan mengenai identitas dirinya.

Penyebab dan cara menemukan Krisis jati diri 

Sulesana (2016) menjelaskan penyebab krisis identitas adalah merasa hidupnya selalu mengejar penghargaan, memiliki pandangan yang sempit, dan terbatas terhadap kehidupan. Cara paling tepat menemukan jati diri adalah dengan mencari kebenaran tanpa celah, terlihat baik pada saat ini dan untuk selamanya. Membiarkan hati nurani kita hidup dan jangan berhenti mempertanyakan kebermanfaatan hidup kita adalah hal yang sangat penting.

 

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *