Jawaban 1.2.a.4. Eksplorasi Konsep – Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak
Lanjutan Jawaban Eksplorasi Konsep Modul 1.2.
7. Tahap perkembangan psikososial Erik Erikson
Tahap perkembangan psikososial Erick Erickson menggambarkan rangkaian tahap-tahap perkembangan individu sepanjang hidupnya, di mulai dari masa bayi hingga usia dewasa. Dalam teorinya, Erickson menyoroti konflik psikososial yang muncul di setiap tahap, yang perlu di atasi oleh individu untuk mencapai perkembangan psikososial yang sehat. Contohnya, tahap pertama adalah Trust vs. Mistrust, yang terjadi selama bayi merasa percaya atau tidak percaya pada perawatan orang tua mereka. Tahap berikutnya, seperti Autonomy vs. Shame and Doubt, Identity vs. Role Confusion, dan lainnya, mengeksplorasi konflik-konflik penting dalam perkembangan kepribadian dan identitas individu. Lebih lanjut, Erickson berpendapat bahwa penyelesaian yang sukses dari konflik-konflik ini membantu individu membangun dasar perkembangan psikososial yang kokoh.
8. Bagaimana Bapak/Ibu memahami cara kerja otak, 5 kebutuhan dasar manusia, tahap tumbuh-kembang anak berserta pengaruhnya pada pembentukan kebiasaan dan nilai-nilai hidup manusia? Mengapa demikian?
Menurut Bapak/Ibu nilai-nilai apa yang perlu dikuatkan sebagai guru penggerak? Mengapa demikian?
Memahami cara kerja otak, 5 kebutuhan dasar manusia, tahap tumbuh-kembang anak, dan pengaruhnya pada pembentukan kebiasaan dan nilai-nilai hidup manusia adalah penting dalam pendidikan dan pembentukan karakter.
- Cara Kerja Otak: Memahami otak membantu dalam merancang metode pengajaran yang efektif, mengakomodasi berbagai jenis pembelajaran, dan memahami pentingnya pemeliharaan kesehatan otak dalam meningkatkan proses belajar.
- 5 Kebutuhan Dasar Manusia: Kebutuhan dasar manusia, seperti bertahan hidup, di terima, kebebasan, kesenangan, dan kekuasaan, harus di penuhi dalam pendidikan untuk mendukung perkembangan fisik, mental, dan emosional siswa.
- Tahap Tumbuh-Kembang Anak: Memahami tahap tumbuh-kembang anak membantu guru merancang kurikulum dan metode pengajaran. Sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, memastikan pemenuhan kebutuhan mereka dan meminimalkan tekanan yang tidak sesuai.
- Pengaruhnya pada Pembentukan Kebiasaan dan Nilai-nilai: Tahap tumbuh-kembang anak mempengaruhi pembentukan kebiasaan dan nilai-nilai. Misalnya, nilai-nilai seperti empati dan kerja sama dapat di tanamkan sejak usia dini, dan pembiasaan pola hidup sehat pada masa anak-anak berpotensi berdampak positif sepanjang hidup.
- Nilai-nilai yang Perlu di kuatkan sebagai Guru Penggerak: Sebagai guru penggerak, penting untuk menguatkan nilai-nilai seperti empati, integritas, kerja sama, dan rasa hormat terhadap individu. Sehingga, nilai-nilai ini membantu siswa menjadi individu yang peduli, etis, dan berkontribusi positif pada masyarakat.
Lebih lanjut, pentingnya pemahaman ini adalah untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan siswa. Yaitu secara holistik, memenuhi kebutuhan dasar mereka, dan membentuk karakter yang kuat. Sehingga, dengan memahami dasar-dasar ini, guru dapat memberikan pengajaran yang lebih efektif dan berdampak positif pada perkembangan siswa.
9. Apa makna dari pernyataan: manusia merdeka adalah manusia yang berdaya dalam memilih dan mereka termotivasi dari dalam?
Pernyataan ini mengandung dua makna utama:
- Manusia Merdeka adalah Manusia yang Berdaya dalam Memilih: Ini mengacu pada konsep bahwa kemerdekaan sejati seseorang terletak pada kemampuannya untuk membuat pilihan dan keputusan sendiri. Lebih lanjut, seorang individu yang merdeka memiliki hak untuk memilih jalan hidupnya, nilai, tujuan, dan tindakan tanpa tekanan eksternal.
- Mereka Termotivasi dari Dalam: Ini berarti bahwa motivasi individu untuk bertindak dan mencapai tujuan mereka berasal dari dorongan internal. Bukan hanya dari tekanan atau insentif eksternal. Orang yang termotivasi dari dalam memiliki hasrat dan tekad untuk mencapai hal-hal tertentu. Karena mereka merasa hal tersebut penting dan berarti bagi mereka secara pribadi.
Secara keseluruhan, ini menekankan pentingnya kemerdekaan individu dalam membuat pilihan dan menjalani hidup sesuai dengan nilai dan tujuan mereka sendiri. Sambil menciptakan motivasi yang berasal dari dalam diri mereka sendiri untuk mencapai hal-hal yang mereka anggap penting. Sehingga, ini mencerminkan konsep kemandirian, otonomi, dan motivasi intrinsik dalam pengembangan individu yang merdeka secara psikologis dan sosial.
10. Manusia Merdeka: Berdaya dalam Memilih
Ki Hadjar Dewantara menyoroti pentingnya konsep manusia merdeka dalam pendidikan. Lebih lanjut, manusia yang merdeka adalah individu yang tidak terperintah, mampu mengatur dirinya sendiri, menjalani kehidupannya dengan tertib, dan berhubungan dengan orang lain dengan penuh kemerdekaan. Pendidikan menurutnya, harus menjadi usaha sadar untuk membantu anak-anak mengembangkan potensi mereka. Sehingga mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan tertinggi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ini mencerminkan visi Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan manusia yang mandiri, berdaya, dan berkontribusi positif.
Adapun Pembahasan pada bagian 2 dapat dilihat pada link ini.