Pada artikel ini, tim alphabheta telah menyiapkan pertanyaan elaborasi pemahaman modul 1.1 yang dihimpun berdasarkan beberapa guru penggerak yang tim alpha kumpulkan. Berikut kumpulan-kumpulan pertanyaan elaborasi pemahaman Modul 1.1.
Setelah memaknai konsep dalam materi di modul 1.1 ini, pertanyaan yang masih muncul di benak saya adalah:
- Ternyata banyak nilai-nilai KHD yang masih perlu dan belum maksimal saya terapkan. Bagaimana langkah-langkah yang tepat agar kita mudah mengidentifikasi kodrat alam pada murid yang sangat beragam di lingkup kelas kami?
- Sering terkadang di sibukkan oleh kegiatan-kegiatan di luar tupoksi yang pada akhirnya tidak sedikit guru dalam pembelajaran hanya terpusat pada guru atau teks book. Menanggapi hal tersebut apa yang harus kami lakukan?
- Setelah memahami modul ini, sudah seharusnya kami mengimbaskan ilmu baru atau materi ini kepada rekan sejawat, akan tetapi guru lain terkadang kurang memahami kebermaknaan pemikiran filosofis pendidikan KHD, yang pada akhirnya kami merasa kesuliatan untuk melakukan pengimbasan khususnya di rekan sejawat terdekat. Bagaimana solusi atas hal tersebut.
- Konsep Menuntun anak sesuai kodratnya, merupakan prinsip yang sangat luar biasa untuk di pegang secara kontinue oleh setiap pendidik. Namun, dalam pelaksanaan tugasnya seperti guru SMA yang lebih spesifik menjadi guru mapel,tenntunya mempunyai tanggungjawab kelas yang tidak sedikit, semisal mengampu 7 kelas dengan setiap kelas 36 siswa maka guru tersebut mengampu 350an murid, Bagaimana menuntun siswa sebanyak itu? apakah ada porsi ideal kapasitas guru menuntun murid?
- bagaimana mengatasi tingkat kemantapan penanaman nilai nilai pemikiran KHD di tingkat sekolah di mana di lapangan tingkat senioritas guru masih menghalangi untuk pelaksanaan pemikiran filosofi pendidikan KHD ?
- Bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan oleh seorang pendidik untuk mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada anak?
- Bagaimana mewujudkan pembelajaran “menuntun” di kelas yang sesuai dengan budaya masing-masing siswa mengingat siswa mempunyai budayanya sendiri-sendiri?
- Bagaimana relevansi pemikiran Ki Hadjar Dewantara menghadapi tantangan pendidikan masa depan di Indonesia yang bukan lagi sebatas pedagogi atau andragogi, melainkan sudah pada tahap heutagogi?
- Bagaimana cara saya sebagai pendidik untuk mewujudkan nilai dan peran sebagai guru disaat kita sudah semampunya memberikan contoh teladan, pembelajaran berkarakter dan bahkan membuat materi dan media pembelajaran yang kreaktif dan bahkan semenarik mungkin, namun anak belum juga dapat merespon dari apa yang kita sampaikan?
- Bagaimana cara yang paling tepat untuk mengimplementasikan pemikiran KHD yang harus “Berpihak Pada Murid”? sementara seorang guru juga terikat dengan regulasi-regulasi dan standar-standar kompetensi yang harus di capai. Bagaimana cara menyelaraskan kedua hal tersebut?
- apakah cara yg saya pakai untuk menyampaikan kegiatan pembelajaran sudah sesuai dg pemikiran dan filosofi KHD?
- Bagaimana seharusnya seorang pendidik melaksanakan tugas agar setidaknya tidak jauh melenceng dr filosofi filosofi KHD yg saya pelajari saat ini?