Jawaban Eksplorasi Konsep Modul 1.1
Salam dan Bahagia. Jawaban ini telah tim alphabheta siapkan untuk bapak, ibu semuanya berdasarkan riset dan pengalaman Guru Penggerak merupakan lanjutan Bagian 1.
7. Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Kodrat alam siswa ibarat planet yang bergerak pada orbitnya. Mereka memiliki kecepatan dan waktu yang berbeda saat bergerak. Pendidik tentu perlu memahami bagaimana setiap planet tersebut dapat bergerak sesuai pada orbit dan menyelesaikan orbitnya tepat waktu. Begitupun kodrat zaman, tidak bisa kita menyamanakan siswa pd pendidikan zaman dulu yang kita terapkan pada saat ini. Ada komponen atau indikator yang perlu kita sesuaikan pad perkembangan saat ini dan yang akan datang baik dari kurikulum dan saat mengajar.
Dasar pendidikan anak berkaitan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam mencakup sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sementara kodrat zaman mencakup isi dan irama kehidupan dalam konteks waktu tertentu.
8. Budi Pekerti
Sering kita mendengar istilah “adab dulu baru ilmu”. Di akui atau tidak efek pandemi sangatlah terasa di dunia pendidikan khususnya. Bagaimana siswa tidak berinteraksi langsung dengan guru, teman, dan sosial lainnya. Yang itu semua berpengaruh pada perkembangan karakter dan laku seperti yang di cita-citakan KHD. Sebagai pendidik mari kita bergorongtoyong dengan menjadi teladan bagi siswa, memberi dorongan, dan semangat.
Dalam konteks ini, keluarga memegang peranan penting dalam terbentuknya budi pekerti anak. Mengapa demikian? Waktu bersama keluarga lebih lama di bandingkan interaksi sosial anak dengan dunia luar. Namun, hal ini tidak di jadikan patokan bahwa anak yang berada dalam keluarga tidak sempurna tidak tertata budi pekertinya. Dari hal inilah peran pendidik sangat di butuhkan untuk membawa serta meneruskan budi pekerti yang positif murid untuk di perkuat dan melemakan budi pekerti negatif yang di miliki dari murid.
9. Interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Siapa yang menyangka pemikiran KHD yang muncul puluhan tahun sebelumnya bahkan sebelum Indonesia merdeka masih kita gunakan dan rasakan sampai sekarang. Artinya gagasan ide dari pemikiran tersebut sifatnya adalah long term yang masih relevan hingga sekarang. Secara tidak langsung apa yang kita lakukan sebenarnya merupakan interpretasi pemikiran KHD seperti menjadi teladan atas laku baik kepada siswa, menumbuhkan karakter, dan mempromosikan siswa tidak hanya sebatas tabularasa.
Dalam pemikiran KHD menerapkan filosofi pendidikan yaitu Ing ngarso sung tulodo (kita sebagai pendidik harus menjadi teladan yang baik), ing madyo mangun karso (sebagai pendidik memberikan fasilitas untuk menggali potensi dan mengembangkan bakat anak) dan Tut wuri handayani (memberikan dorongan atau motivasi untuk menjadi lebih baik)
10. Penugasan (Refleksi diri)
11. Penutup
Banyak sekali pengalaman baru dan ilmu yang bermanfaat pada saat memahami filosofi dan pemikiran KHD. Sehingga, membuat saya menjadi terbuka bahwa begitu luasnya dunia pendidikan dan kita sebagai pendidik yang tidak hanya sebatas ruang segiempat. Lebih lanjut, bagaimana membangun SDM, karakter, dan memajukan pendidikan.
Setelah mempelajari pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD) mengenai tujuan dan asas pendidikan, saya menyadari belum sepenuhnya menerapkan asas dari pendidikan itu sendiri. Lebih lanjut, saya menyadari setiap anak mempunyai kodrat masing-masing dan pendidik bertugas untuk memaksimalkan kodrat anak untuk bekal kehidupannya. Untuk semboyan Ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karsa, tutwuri handayani merupakan semboyan pendidikan yang relevan di semua zaman jika kita memahami dan menerapkan seutuhnya.
Jawaban Eksplorasi Konsep Modul 1.1 Bagian 1 dapat dilihat pada link ini.