Definisi Prestasi Belajar Matematika Lengkap

KAJIAN PUSTAKA
PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Konsep pendidikan semakin penting ketika seseorang memasuki kehidupan sesungguhnya, karena harus mampu menerapkan pengetahuan untuk menghadapi masalah dalam kehidupan keseharian. Upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan telah berbagai pihak lakukan dengan memperbaiki pelaksanaan proses pembelajaran. Akan tetapi, usaha-usaha itu belum cukup  menunjukkan  hasil  yang memuaskan. Hal ini dapat terlihat dari prestasi belajar yang siswa tunjukkan, khususnya pada mata pelajaran matematika. Oleh karena itu,  penguasaan  ilmu matematika kepada  siswa perlu kita tingkatkan.

Kenyataan tersebut terlihat dari prestasi belajar matematika siswa yang relatif masih rendah. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa terlihat pada laporan hasil belajar yang menunjukkan reratanya relatif rendah dari mata pelajaran lainnya. Serta, adanya simpangan baku yang cukup besar menandakan pemerataan antara siswa yang memahami matematika dengan yang tidak sangatlah jauh perbandingannya.

Rendahnya prestasi belajar matematika tersebut kemungkinan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, antara lain motivasi, kecerdasan, self efficacy, maupun disposisi matematis siswa. Artikel tentang disposisi matematis siswa pernah kita bahas secara lengkap pada website ini. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, seperti guru, sarana dan prasarana, model pembelajaran, dan lain sebagainya.

Pengertian Prestasi

Reni Akbar (2004:168), prestasi adalah hasil penilaian pendidik terhadap proses dan hasil belajar sesuai dengan tujuan instruksional dan perilaku siswa. Pendapat lain menurut Hamdani (2011:137), prestasi adalah hasil suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi juga sebagai penilaian siswa terhadap penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai yang terdapat dalam kurikulum.

Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi adalah suatu hasil penilaian proses belajar siswa oleh pendidik terhadap suatu capaian kompetensi.

Pengertian Belajar

Belajar berkaitan erat dengan suatu aktivitas yang mendasar dalam setiap penyelenggaraan suatu badan pendidikan. Belajar merupakan sarana untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan, tujuan tersebut tercapai dengan adanya proses belajar yang dilakukan oleh siswa. Oleh karena itu pemahaman tentang belajar sangat diperlukan.

Menurut Slavin (2010: 6), belajar bagi masing-masing pelajar adalah membangun pengetahuannya dalam pikiran mereka sendiri, menemukan informasi bermakna dan mengubah dengan memberikan informasi baru terhadap aturan lama. Robbins dalam (Trianto, 2009: 15) “Belajar sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami dan sesuatu (pengetahuan) yang baru”. Dari definisi ini dimensi belajar memuat beberapa unsur, yaitu: (1) penciptaan hubungan, (2) sesuatu hal (pengetahuan) yang sudah dipahami, dan (3) sesuatu (pengetahuan) yang baru. Jadi, dalam makna belajar di sini bukan berangkat dari sesuatu yang benar-benar belum diketahui (nol), tetapi merupakan keterkaitan dari dua pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan baru.

Pandangan Robbins senada dengan apa yang Bruner (Trianto, 2009: 15-16) kemukakan, bahwa belajar adalah suatu proses aktif saat siswa membangun (mengkonstruksi) pengetahuan baru berdasarkan pada pengalaman atau pengetahuan yang sudah dia miliki. Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Menurut Hosnan (2002:7), belajar merupakan proses yang mengarah kepada tujuan dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman.

Pendapat lain menurut Vigotsky (Schunk, 2012: 384) konstruksi pengetahuan siswa lakukan melalui interaksi dengan orang lain. Pendapat Vigotsky menyatakan bahwa dalam mengkonstruksi pengetahuannya siswa melakukan dengan cara berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam artikel ini belajar dapat kita definisikan sebagai proses membangun pengetahuan baru dalam pikiran dengan menemukan informasi. Informasi tersebut berdasarkan pada pengalaman atau pengetahuan yang sudah ada dari interaksi dengan orang lain.

Pengertian Matematika

Menurut Erman Suherman (2003: 16-17) ada beberapa pendapat tentang matematika dari beberapa ahli:

  • James dan James dalam kamus matematikanya menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lain yang terbagi dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
  • Johnson dan Rising dalam bukunya mengatakan bahwa matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan pembuktian logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari pada mengenai bunyi.
  • Reys,et al. mengatakan bahwa matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, bahasa, serta alat.
  • Kline dalam bukunya mengatakan bahwa matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri. Tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.

Suherman (2003:15) juga menambahkan ciri matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya. Sehingga antara konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten.

Maka matematika adalah ilmu tentang logika dan konsep yang saling berhubungan, menekankan pada aktivitas penalaran deduktif, ilmu tentang pola pikir, dan dapat membantu manusia dalam menyelasaikan suatu permasalahan.

Pengertian Prestasi Belajar Matematika

Berdasarkan pengertian tersebut dapat simpulan dari prestasi belajar matematika adalah suatu hasil kecakapan nyata atau aktual yang siswa peroleh setelah melakukan proses belajar matematika. Proses tersebut terjadi dalam kurun waktu tertentu yang menghasilkan suatu aktivitas penalaran ilmu.  Aktivitas tersebut terlihat dengan skor berupa angka, dari skor nilai melalui tes.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *