Perbedaan Hipotesis Penelitian dan Hipotesis Statistik LENGKAP

KAJIAN PUSTAKA

Perbedaan Hipotesis Penelitian dan Hipotesis Statistik

Apa yang dimaksud dengan hipotesis penelitian dan hipotesis statistik? Apa perbedaan hipotesis penelitian dan hipotesis statistik? Pertanyaan yang sering ditanyakan oleh para peneliti atau mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhirnya baik skripsi, tesis, maupun disertasi. Kumpulan artikel penelitian dapat sahabat alpha lihat pada kategori Kajian Pustaka. Dalam kesempatan ini tim alphabheta akan coba jelaskan pengertian hipotesis penelitian dan hipotesis statistik serta perbedaan keduanya.

Pengertian Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yakni hupo dan thesisHupo adalah sementara, sedangkan thesis adalah pernyataan atau teori. Dapat disimpulkan arti hipotesis adalah pernyataan sementara. Inilah praduga peneliti terhadap masalah penelitian. Namun, hipotesis ini bukanlah kebenaran. Karena praduga, hipotesis bisa benar dan bisa juga salah.

Dapat kita simpulkan bahwa hipotesis adalah pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Untuk memastikan kebenaran tersebut, suatu hipotesis harus terbukti kebenarannya.

Terdapat dua jenis hipotesis yang dapat diidentifikasi, yakni hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian telah dikaji secara menyeluruh dalam artikel sebelumnya yang berjudul “Hipotesis Penelitian”. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami akan berusaha untuk menjelaskan dengan lebih rinci mengenai perbedaan antara hipotesis statistik dan hipotesis penelitian.

Perbedaan Hipotesis Penelitian dan Hipotesis Statistik

Hipotesis Penelitian Adalah Dugaan Sementara

Hipotesis penelitian adalah dugaan sementara apakah dugaan tersebut benar-benar terjadi. Sedangkan hipotesis statistik adalah merujuk apakah hasil yang didapatkan pada pengujian pada sampel itu dapat digunakan untuk keseluruhan populasi. Bagaimana sahabat alpha? Untuk memperjelas pemahaman, tim alpha sudah menyiapkan ilustrasi contoh sebagai berikut.

Contoh Hipotesis Penelitian

Mari kita lihat lebih jauh. hipotesis penelitian adalah dugaan sementara atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Misalnya, seorang peneliti melihat fenomena yang terjadi pada anak muda saat ini. Yaitu banyak anak muda main handphone. Sedangkan logikanya handphone sebagai media untuk menonton film yang tidak baik.

Maka peneliti tersebut membuat dugaan sementara apakah benar hal itu terjadi? Artinya apakah benar kebanyakan anak muda menggunakan handphone untuk melihat film yang tidak baik? Kasus tersebut merupakan hipotesis penelitian.

Sebagai tindak lanjut, peneliti kemudian melakukan persiapan yang komprehensif, termasuk mengembangkan metode penelitian atau desain penelitian yang sesuai, serta langkah-langkah lain seperti menyusun kuesioner dan langkah-langkah serupa. Tahapan yang panjang ini bertujuan untuk menguji validitas dugaan yang diajukan oleh peneliti sebelumnya.

Setelah melalui rangkaian pengujian, akhirnya peneliti tersebut memperoleh hasil bahwa memang benar sebagian besar kaum muda menggunakan handphone untuk menonton film-film yang tidak baik. Berarti apa yang terjadi sahabat alpha? mudah donk. Artinya dugaan sementara peneliti tersebut terbukti yang berarti hipotesis penelitian benar.

Hipotesis Statistik

Nah, tiba waktunya kita pahami lebih jauh ya. Apakah hasil penelitian itu tadi dapat sebagai acuan bahwa semua kaum muda di Indonesia memang benar menggunakan gadget untuk nonton film yang tidak baik? Yang jelas kalau kaum muda di Amerika tdk akan untuk lihat film yang tidak baik, melainkan untuk lihat film yang tidak baik. Kalau di Arab?

Kembali lagi saya tegaskan nih. Apakah kesimpulan dapat diambil dari hasil penelitian terhadap sejumlah sampel, seperti 100 orang muda di sebuah desa, yang menunjukkan bahwa penggunaan gadget oleh kaum muda di Indonesia memang benar adanya? Situasi tersebut merupakan sebuah hipotesis statistik.

Apabila hipotesis statistik dapat terbukti benar, hal tersebut dapat menjadi pedoman bagi seluruh generasi muda di Indonesia. Artinya, jika H1 (hipotesis alternatif) diterima atau H0 (hipotesis nol) ditolak berdasarkan hasil penelitian, hal tersebut menunjukkan bahwa temuan tersebut memiliki signifikansi statistik yang berarti dan dapat dijadikan sebagai panduan bagi seluruh populasi kaum muda di Indonesia.

Contoh Hipotesis Statistik

Contoh yang lebih sederhana lagi adalah sebagai berikut. Seorang teman saya menyampaikan bahwa para karyawan perempuan di sebuah mal plaza di Jakarta sangat cantik dan menarik. Karena saya memiliki ketertarikan terhadap wanita yang cantik, saya mulai meragukan dan bertanya-tanya apakah pernyataan teman saya tersebut benar atau tidak.

Akhirnya, saya segera pergi ke mal plaza tersebut dan berhasil bertemu dengan sepuluh karyawan perempuan. Ternyata, dari kesepuluh karyawan tersebut, delapan di antaranya memang memiliki kecantikan yang menonjol. Sementara dua orang sisanya biasa saja, sesuai dengan standar nasional Indonesia atau SNI.

Apakah 8 karyawan perempuan cantik dan seksi dari 10 karyawan yang saya temui dapat memastikan bahwa memang benar ucapan kawan saya, yaitu karyawan perempuan mall plaza tersebut cantik cantik dan seksi? Padahal seluruh karyawan perempuan mall tersebut ada 300 orang. Nah, kasus tersebut merupakan hipotesis statistik.

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *