Model Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan bentuk pembelajaran yang melibatkan beberapa anggota dalam suatu kelompok. Dalam kelompok tersebut, setiap anggota bertanggung jawab atas penguasaan materi yang ditugaskan kepadanya, dan kemudian diajarkan kepada anggota lain dalam kelompok. Prosesnya dilakukan dengan beberapa langkah, di antaranya adalah membentuk kelompok asal, membentuk kelompok ahli untuk berdiskusi, dan mengajar materi yang telah dipelajari ke dalam kelompok asli.
Pengertian
Menurut Suprijono (2012), pembelajaran jigsaw adalah bentuk pembelajaran kooperatif di mana kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok lebih kecil dengan jumlah anggota yang tergantung pada konsep yang dipelajari. Setiap anggota kelompok menerima bagian materi yang berbeda untuk dipelajari dan diajarkan kepada anggota kelompok lain.
Stepen, Sikes, dan Snapp yang dikutip dalam Rusman (2011) menyajikan langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw. di antaranya adalah pembentukan kelompok kecil, pemberian bagian materi yang berbeda pada tiap anggota, pembentukan kelompok ahli untuk mendiskusikan materi serupa, dan akhirnya presentasi hasil diskusi.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw antara lain meliputi pengembangan keterampilan kerjasama dalam kelompok. Lebih lanjut, membantu siswa yang lemah, mendorong bimbingan sesama teman, meningkatkan harga diri siswa, dan memperdalam pemahaman materi. Selain itu, memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi dengan kelompok lain.
Namun, terdapat juga beberapa kekurangan dari pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Beberapa di antaranya adalah kesulitan dalam menghadapi kondisi kelas yang ramai, kelompok dapat terhenti jika siswa tidak terus menggunakan keterampilan kooperatif. Siswa lemah dapat mengandalkan siswa yang pandai, masalah bisa timbul jika jumlah anggota kelompok tidak mencukupi, dan memerlukan waktu yang lebih lama. Serta persiapan yang matang sebelum dapat berjalan dengan baik, terutama jika penataan ruang belum optimal.
Solusi Mengatasi Kekurangan
Untuk mengatasi beberapa kekurangan yang terkait dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, guru dapat melakukan berbagai upaya, antara lain:
- Mengelola kelas dengan baik: Guru harus memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik untuk mengatasi kondisi kelas yang ramai dan memastikan suasana pembelajaran yang kondusif.
- Peningkatan partisipasi siswa: Guru dapat mendorong partisipasi aktif dari setiap anggota kelompok dengan memberikan peran dan tanggung jawab yang jelas pada masing-masing anggota.
- Penggunaan keterampilan kooperatif secara konsisten: Guru perlu memberikan perhatian khusus untuk memastikan bahwa siswa terus menggunakan keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing.
- Memotivasi siswa: Guru dapat menggunakan berbagai metode motivasi untuk mendorong siswa, terutama siswa lemah, agar berperan aktif dalam pembelajaran kooperatif.
- Mengatasi masalah kelompok: Jika terdapat masalah dalam kelompok, guru dapat membantu mengatasinya melalui mediasi atau memberikan dukungan tambahan.
Penting untuk diingat bahwa setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, guru perlu memiliki fleksibilitas dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan karakteristik siswa untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
Kesimpulan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Kesimpulan dari pendekatan pembelajaran tipe jigsaw adalah sebagai berikut:
1. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif: Model pembelajaran tipe jigsaw menerapkan metode pembelajaran kooperatif di mana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Dengan berkolaborasi dalam kelompok, siswa diajarkan untuk saling membantu dan mendukung satu sama lain.
2. Tanggung Jawab Penguasaan Materi: Setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab penuh atas penguasaan bagian materi yang ditugaskan kepadanya. Dengan demikian, setiap siswa bertanggung jawab untuk memahami materi dengan baik dan dapat mengajarkannya kepada anggota kelompok lainnya.
3. Pengembangan Keterampilan Sosial. Melalui interaksi dalam kelompok, siswa dapat mengembangkan keterampilan sosial seperti komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan. Mereka juga belajar untuk menghargai perbedaan pendapat dan kontribusi dari anggota kelompok lainnya.
4. Pemahaman Materi Lebih Mendalam. Dengan berperan sebagai guru bagi anggota kelompok lainnya, siswa harus memahami materi secara mendalam sehingga dapat menjelaskannya dengan baik. Hal ini membantu siswa untuk memperdalam pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran.
5. Kelebihan dan Kekurangan. Pendekatan pembelajaran tipe jigsaw memiliki kelebihan seperti meningkatkan partisipasi siswa, membantu siswa yang kurang mampu, dan meningkatkan harga diri siswa. Namun, juga terdapat beberapa kekurangan, seperti kesulitan menghadapi kondisi kelas yang ramai dan memerlukan persiapan waktu yang matang sebelum pelaksanaan.
6. Peran Guru: Guru berperan sebagai fasilitator atau pemandu dalam pembelajaran tipe jigsaw. Guru bertanggung jawab untuk mengelola kelas dengan baik, mendorong partisipasi aktif siswa, dan memastikan penggunaan keterampilan kooperatif secara konsisten.
Secara keseluruhan, model pembelajaran tipe jigsaw merupakan pendekatan pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kerjasama, pemahaman materi, dan keterampilan sosial siswa. Dengan dukungan dan bimbingan yang tepat, pendekatan ini dapat menjadi metode pembelajaran yang efektif untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal.